Selasa, 03 Maret 2015

Ilmu Hitam

Kali ini aku mau berbagi cerita, maaf kalau tidak ada penampakan seram ya. Nanti deh kalau aku udah bisa melihat MG ntar aku share deh ke kalian hehehe ok deh langsung ke cerita ya
Cerita ini terjadi saat libur lebaran tahun 2011. Seperti biasa, libur lebaran kali ini aku manfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama kakak ku yang akan menikah di tahun 2012. Kamis pagi itu kita berencana untuk menonton Kungfu Panda 3D di Ciputra World yang ada di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya. Aku dan Kakak segera meluncur dulu ke rumah tunangan kakak, menjemputnya, dan segera menuju Mall yang berdesain futuristik tersebut. Aku, Kakak ku (sebut saja Kak A) dan tunangan Kak A (sebut saja Kak B) tiba di Mall tersebut tepat pukul 11:30 WIB. Segera kami mencari lokasi parkir yang paling dekat dengan pintu masuk. Setelah menemukan lokasi parkir yang pas, kami segera menuju Cinema XXI, mengantri tiket dan menunggu studio dibuka pada pukul 12:30 WIB. Singkat cerita kami bertiga menonton hingga kurang lebih pukul 14:30 WIB. Kami menyempatkan diri untuk berjalan-jalan sebentar keliling Mall yang masih tergolong baru di Surabaya waktu itu. Sekitar pukul 15:30 WIB kami menuju ke parkiran dan hendak melanjutkan perjalanan kami ke Grand City Mall. Saat di mobil inilah muncul keanehan. Saat itu posisi Kak A menyetir, Kak B di sebelah Kak A, dan aku di kursi tengah, dan terjadi percakapan seperti ini.
Kak B: “Dek, kamu ngapain bawa lulur serbuk gini hahahaha”
Aku: “Lulur? aku gak pernah punya lulur serbuk, lulur apa sih kak?”
Kak B mengambil bungkusan plastik kecil yang ada tepat di bawah kakinya dan memberikan kepada ku, “Nih dek”
Aku terkejut melihat bentuk bungkusan itu. Bungkusan kecil tersebut berisi serbuk kuning berkilau, kuning seperti belerang, namun tekstur seperti plastik. Ada lagi serbuk bijih besi seperti percobaan medan magnet dalam pelajaran fisika di sekolah. Selain itu aku juga mendapati butiran beras dan pasir bangunan, namun yang mendominasi tetaplah serbuk kuning tersebut. Anehnya, dalam bungkusan plastik bening itu ada kertas yang dilinting, kurang lebih ukurannya 5cm.
Aku: “Iiiih apa nih Kak? Ini mah bukan lulur. Kok serem gini sih?”
Merinding sekujur tubuh ku ketika berusaha untuk membuka bungkusan plastik tersebut dan melihat apa isi lintingan kertas tersebut. Isi kertas tersebut tulisan huruf arab sebanyak 6 baris. Kertas yang digunakan adalah potongan kertas dari buku tulis. Makin merinding ketika mengingat bahwa saat kami meninggalkan mobil di tempat parkir, tidak mungkin dengan kaca yang terbuka atau pintu yang tidak terkunci. Mobil pasti dalam keadaan terkunci dan semua kaca tertutup, lalu dari mana datangnya bungkusan ini? Tidak ada kaca yang sengaja di pecah hanya untuk sengaja memasukkan bungkusan tersebut. Sebelum mobil kami pakai, yang membereskan mobil tersebut aku dan aku tidak menemukan bungkusan tersebut ditempat dimana bungkusan tersebut ditemukan oleh Kak B.
Kak A: “Apaan sih ribut-ribut? sini-sini mana coba aku lihat.”
setelah melihat lintingan kertas dan isi bungkusan itu Kak A langsung mengambil minyak urapan yang kita dapat dari gereja dan mengoleskannya pada bungkusan tersebut.
Kak A: “Kok kayak guna-guna gini sih? buang aja tuh!”
Aku: “Aduuuh jangan kak… kayak gitu jangan di buang sembarangan, sini aku simpan aja.” seraya aku mengambil tissue dan menyimpannya.
Kita tetap jalan-jalan ke Grand City Mall dan memutuskan untuk pulang pada pukul 18:00 WIB. Rumah Kak B dan rumah kami cukup jauh, ditambah lagi dengan kondisi Kota Surabaya yang selalu macet. Pukul 19:00 WIB kami sampai rumah dan sudah disambut oleh Mami kami. Sengaja mobil tidak kami masukkan, karena kami berencana untuk ke rumah Kakak ku (maklum aku lima bersaudara, Kak A anak keempat, aku kelima, dan yang akan kami kunjungi adalah anak ketiga sebut saja Kak C). Dalam perjalanan menuju rumah Kak C, kami menceritakan hal tersebut kepada mami dan mami hanya terdiam tercengang mendengar adanya bungkusan tersebut. Ketika mami menanyakan bungkusan tersebut, kami hanya cengar-cengir saja karena bungkusan tersebut sudah dibuang Kak A di Grand City Mall.
—————000—————-
Kak C memiliki sixth sense dan berikut penjelasan Kak C ketika kami datang ke rumahnya menanyakan perihal bungkusan tersebut:
Hari Selasa, Kak C bermimpi. Dalam mimpi Kak C, Kak C melihat ada seorang perempuan cantik berambut hitam panjang halus memakai gaun malam tersenyum pada Kak C. Perempuan tersebut melambaikan tangannya kepada Kak C dan menunjukkan senyumnya yang paling manis. Kak C terkaget dan terbangun dari mimpi. Lantas Kak C berucap “Aku tolak segala hal jahat yang bukan berasal dari Tuhan. Amin.” lalu Kak C melanjutkan tidur. Perempuan itu muncul kembali dalam mimpi Kak C, namun perempuan manis tersebut berubah wujud. Rambut perempuan itu acak-acakan semakin panjang hingga menjuntai ke lantai, wajah perempuan itu menjadi buruk rupa, penuh luka, lengkap dengan senyum yang menyeringai kejam. Kemarahan terlihat dari ekspresi wajah menyeran perempuan itu, matanya merah menyala dengan dua tangan yang menggenggam seolah menahan kemarahan yang teramat sangat. Bersamaan dengan kemarahan perempuan yang menyeramkan itu ada petir dan hujan deras serta tiupan angin kencang. Seketika itu juga kak C melihat aku, Kak A, mami, dan papi ada dalam sebuah rumah yang kotor dan gelap. Wajah kami berempat sedih dan tertunduk. Kak C terbangun dan mendapatkan penglihatan bahwa ada sesuatu hal jelek yang terjadi atas keluarga kami. Kak C mencoba untuk memperingatkan kami agar berhati-hati setiap harinya.
Menurut Kak C, bungkusan tersebut adalah ilmu hitam yang dikirim untuk mencelakakan kakak ku yang akan menikah dua bulan lagi (waktu itu). Pengirim ilmu hitam tersebut adalah perempuan yang tidak suka melihat kakak ku menikah dengan wanita pilihannya. Tujuan dikirimkannya ilmu hitam itu agar hubungan kak A dan Kak B berantakan dan pernikahan dibatalkan. Hari dimana kami menemukan bungkusan tersebut adalah Hari Kamis. Menurut orang-orang yang memiliki kelebihan khusus untuk mengetahui hal-hal gaib, kiriman ilmu hitam kalau sampai terlihat oleh manusia dan muncul, maka ilmu hitam tersebut gagal. Menurut perhitungan jawa, hari dimana ilmu hitam tersebut dikirim adalah kamis malam jumat legi. Ilmu Hitam tersebut dikirim pada pukul 12:00 siang pada hari kamis, lebih dari jam 12 siang pada hari kamis, maka weton mengikuti hari besoknya, yaitu Jumat Legi.
Fyi : Jumat legi, Jumat Kliwon, dan hari Selasa Kliwon adalah hari yang tepat untuk mengirimkan ilmu hitam.
Kak C sangat menyayangkan kenapa kami membuang bungkusan tersebut karena apabila kami tidak membuangnya, Kak C akan membuat ilmu hitam tersebut kembali kepada si pengirim, entah bagaimana caranya. Sampai detik ini pun kami tidak mengerti siapa yang mengirim ilmu hitam tersebut kepada keluarga kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar