BASMALAH adalah kalimat pertama dalam al-Qur’an. Bila akan melakukan aktivitas kita dianjurkan untuk membaca basmalah terlebih dahulu. Tapi, kebanyakan orang lupa dan bahkan tidak menghiraukan anjuran tersebut. Padahal kalimat basmalah ini memiliki kekuatan yang amat sangat besar bagi kita.
Jabir bin Abdullah berkata: “Saat bismillahir rahmanir rahim turun, mendung tebal bergeser dan bergerak ke arah timur dan angin pun terhenti, air laut bergelora dan bergelombang, hewan-hewan mendengarkannya dengan seksama, dan syetan-syetan dilempari bintang dari arah langit. Dan Allah bersumpah dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, bahwa tidaklah sesuatu dinamakan dengan menggunakan nama-Nya kecuali Allah akan memberkahinya,” (Tafsir Ibnu Katsir: 1/22 dan Fathul Qadir: 1/18).
Lalu Aisyah menguatkan apa yang dinyatakan Jabir di atas dengan perkataannya: “Saat-saat bismillahir rahmanir rahim turun, bergetarlah gunung-gunung, sampai para penduduk Mekkah mendengar gemuruhnya. Mereka berkata ‘Muhammad telah menyihir gunung-gunung.’ Lalu Allah mengirim mendung tebal hingga menaungi para penduduk Mekkah. Lalu Rasul saw. bersabda, ‘Barangsiapa membaca basmalah dengan keyakinan yang mantap, maka gunung-gunung akan bertasbih bersamanya, hanya saja dia tidak mendengar suara tasbihnya sama sekali,” (HR. Abu Na’im dan ad-Dailami).
Berikut ini beberapa riwayat yang menjelaskan dahsyatnya lafadz basmalah bila diucapkan oleh seorang mukmin dengan hati yang khusus dan yakin, sehingga ia bisa merasakan kebesaran Allah dan membenarkan sabda Rasul-Nya.
1. Melemahkan Kekuatan Syetan dan Mengecilkan Bentuknya
Apakah basmalah bisa membuat syetan loyo dan mengecil? Pertanyaan seperti itu selalu timbul bila kita tidak tahu keagungan dan untaian lafadz basmalah , dan juga tidak menyadari siapa yang memiliki lafadz tersebut. Jangankan syetan yang lemah dan pengecut, gunung yang besar dan kokoh pun luluh lantak bila diturunkan al-Qur’an padanya. Sebabnya, marilah kita simak dengan seksama dan kita pahami dengan kaca mata keimanan kita, apa sabda Rasul saw. berikut ini agar keraguan yang masih menyelimuti hati kita cepat sirna.
Dari Walid Abdul Malih, dari seorang lelaki ia berkata: “Aku pernah dibonceng Rasul di atas keledainya. Saat keledai itu tersandung, aku berkata: ‘Celakalah syetan!’ Rasul bersabda, ‘Janganlah berkata seperti itu sebab syetan akan membesar sampai sebesar rumah lalu berkata: ‘Aku telah membantingnya dengan kekuatanku.’ Akan tetapi bacalah bismillah, sebab bila kamu baca itu (bismillah) ia akan mengecil hingga sekecil lalat,” (HR. Abu Daud dan Nasai, dan dishahihkan al-Albani).
Oleh sebab itu janganlah selalu mengaitkan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita atau musibah besar yang ada dengan ulah dan rekayasa syetan. Apalagi sampai meyakini bahwa syetanlah sebagai pelaku utamanya. Sebab perbuatan seperti itu bisa menafikan kekuasaan Allah sebagai pengatur jagat raya ini atau paling tidak kita termasuk orang yang menduakan Allah bila berkeyakinan seperti itu. Justru kita harus mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian, yang bisa mendekatkan diri kita pada Allah dan semakin takut dengan adzab-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar